Aturan Dalam Melakukan Tarik Tunai Kartu Kredit

Di era serba digital seperti saat ini, banyak orang tergoda dengan manfaat kartu kredit. Tinggal gesek, transaksi pembayaran selesai. Tapi tahukah kamu kalau itu sama saja dengan berhutang? 

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan yang mendesak kadang bisa kapan saja. Maka dari itu kita pun membutuhkan data untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, untuk mendapatkan dana tunai secara cepat tentu tidak mudah karena untuk mengajukan pinjaman pasti membutuhkan waktu. 

Di sinilah peran Kartu Kredit yang bisa digunakan untuk membeli dan memenuhi kebutuhan mendesak kamu. Selain bisa digunakan sebagai pengganti uang, kartu kredit juga bisa menarik uang tunai yang bisa menjadi alternatif termudah untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah yang cukup besar dan sesuai limit kredit.

Banyak Bank penyedia kartu kredit yang memberikan fasilitas yang dinamakan tarik tunai kartu kredit ini. Ini merupakan salah satu fitur kartu kredit yang memungkinkan kamu mengambil uang tunai di mesin ATM.

Namun perlu diingat, penarikan uang tunai menggunakan kartu kredit harus dilakukan dengan bijak dengan mempertimbangkan kondisi keuangan. Di balik semua kemudahan dalam melakukan tarik tunai kartu kredit, tentu kamu harus tetap berhati-hati agar langkah itu tidak menjadi blunder finansial yang bisa menjadi masalah keuangan di masa mendatang. 

Sebab, dana yang kamu dapatkan dari transaksi tarik tunai kartu kredit adalah dana pinjaman dari bank yang tidak gratis alias ada bunga atau biaya yang dikenakan dari masing-masing Bank. Selanjutnya, jumlah tarik tunai ini akan dimasukan ke tagihan bulanan kartu kredit kamu. 

Banyak yang berpendapat bahwa tarik tunai merupakan jenis transaksi yang sebaiknya dihindari karena nantinya biaya tarik tunai dan bunga yang harus dibayar bisa memberatkan kamu. Tentunya kamu tidak mau kan kalau penghasilan kamu tiap bulan terpakai lumayan besar untuk membayar pinjaman tarik tunai?

Sebelum melakukan tarik tunai, ada baiknya pikir matang terlebih dahulu sambil simak dan perhatikan hal-hal berikut:

  1. Ada biaya tarik tunai

Kamu perlu tahu bahwa setiap penarikan tunai akan ada biaya penarikan. Biaya tarik tunai kartu kredit biasanya dikenakan sebesar 4% dan biaya itu langsung dibebankan saat penarikan. Intinya, semakin besar jumlah tarik tunai  kamu, maka akan semakin besar pula biaya yang dikenakan. Perlu diketahui bahwa biaya tarik tunai ini dikenakan per penarikan. Jadi jika kamu ingin menarik uang dengan jumlah banyak, disarankan untuk melakukan satu kali penarikan saja agar terhindar dari biaya tarik tunai yang lebih besar.


  1. Bunga tarik tunai 

Seperti transaksi kartu kredit pada umumnya, tarik tunai juga dikenakan bunga. Sesuai dengan peraturan BI, besarnya bunga tarik tunai maksimum adalah 2,95% per bulan atau 35,40% per tahun. Bunga tersebut akan dihitung dari tanggal penarikan sampai tanggal cetak tagihan. Namun, jika kamu mampu melunasi tagihan sebelum tanggal jatuh tempo, maka kamu tidak akan dikenakan bunga tarik tunai, tetapi hanya akan dikenakan biaya tarik tunai. 


  1. Jumlah penarikan maksimal 40% dari limit kartu

Walaupun kartu kredit kamu mempunyai limit yang cukup besar, namun setiap kartu kredit memiliki batas nilai tarik tunai yang telah ditetapkan, yaitu hanya 40% dari total limit kredit yang masih tersedia. 

Sebagai contoh, apabila kamu memiliki kartu kredit dengan limit Rp10 juta, maka maksimal dana tunai yang bisa ditarik melalui mesin ATM menggunakan kartu kredit hanya Rp4 juta saja.

Patokan limit pada tarik tunai ini sangat baik agar nasabah tidak berlebihan dalam tarik tunai. Karena semakin besar nilai tarik tunai, semakin besar pula tagihan akibat biaya dan bunga. 


  1. Gunakan saat mendesak

Sebagai pemegang kartu kredit, hal yang paling penting adalah kamu harus mampu mengontrol penggunaan kartu kredit. Jangan sampai kebablasan dan malah merugikan kamu. Ingatlah bahwa setiap fasilitas kartu kredit yang diberikan sejatinya untuk memudahkan transaksi pembayaran, bukan kartu untuk berhutang.

Oleh karena itu, manfaatkanlah fasilitas tarik tunai kartu kredit secara bijak. Contohnya, gunakanlah hanya untuk kebutuhan yang betul-betul urgent, misal dalam keadaan gawat darurat, untuk modal usaha atau tidak membawa uang tunai atau kartu atm.

 

  1. Penarikan tunai dilakukan di ATM

Penarikan dana tunai bisa langsung kamu lakukan di ATM bank terdekat sesuai dengan Bank dari kartu kredit kamu. Tergantung dari bank mana kartu kredit. 

 

Inilah cara tarik tunai di ATM terdekat:

  1. Masukkan kartu kredit ke dalam ATM

  2. Tekan menu “Transaksi”.

  3. Masukkan pin kartu kredit 

  4. Pilih menu “Cash Advance”

  5. Pilih menu “Tunai” dan tentukan nominal dana yang mau kamu tarik

  6. Bila ingin mencetak struk tekan “Ya” pada halaman notifikasi cetak struk atau “Tidak” bila tidak ingin mencetak struk.

  7. Tunggu sampai mesin ATM mengeluarkan uang. Kemudian ambil uang tersebut dan jangan lupa pula ambil kartu kreditmu.

  1. Lunasi penuh dan tepat waktu

Saat memutuskan menggunakan tarik tunai kartu kredit, berarti kamu harus memenuhi tanggung jawab untuk membayar hutang atau tagihan tersebut. Sebisa mungkin lunasi utang secara penuh atau full payment dan tepat waktu.  Ini juga yang harus jadi pertimbangan saat melakukan tarik tunai. Pembayaran uang yang telah kamu tarik tidak bisa dengan cara dicicil. Jadi, kamu harus mengembalikan uang tarik tunai tersebut sepenuhnya dan ditambah dengan jumlah bunganya. 

Cara ini bisa menghindari kamu dari jebakan utang dari bunga yang terus bertambah setiap 

Bagaimana? Setelah membaca beberapa aturan dalam melakukan tarik tunai di atas, apakah kamu akan tetap melakukan tarik tunai? Ada baiknya semua yang berhubungan dengan keuangan kamu pikirkan matang-matang terlebih dahulu sebelum memutuskannya. Gunakan kartu kreditmu sebijak mungkin, karena jika kamu impulsif tentunya akan menjadi boros dan terlilit hutang.

Untuk menghindari jeratan kartu kredit, ada baiknya kamu memisahkan pos keuangan untuk berinvestasi. Kamu bisa melakukan reksadana di aplikasi Bibit yang gratis, super mudah, dan tanpa ribet. Kamu bisa memulai investasimu dengan dana serendah Rp 100.000 aja. Selain itu, kamu nggak perlu bingung saat memulai karena ada Robo Advisor yang akan membantu kamu untuk mengkalkulasikan serta memilih jenis investasi, baik berdasarkan profil risiko investor, target investasi, hingga tujuan hidup sang investor. Sistem pembayarannya pun nggak pake ribet, karena bisa dibayar melalui e-wallet seperti LinkAja, GoPay, dan virtual account. Gimana, mudah kan? Yuk, mulai investasimu sekarang!