Setelah SBR012 Kini Giliran Masa Penawaran SR018 Tiba

Seperti yang kita tahu masa penerbitan SBN pertama tahun ini yaitu SBR012 telah berakhir, kini tiba giliran SR018 untuk terbit. Sebelum masuk pada pembahasan masa penawaran SR018, marilah kita lihat kembali apa saja yang terjadi pada penerbitan SBR012 sebelumnya.

Produk SBN yang terbit mulai 19 Januari sampai dengan 9 Februari 2023 ini menunjukkan kinerja yang cukup baik. Sebab menurut data resmi dari Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa total pembelian SBR012 sebesar Rp 22,18 triliun.

Sebenarnya seri SBR ke 12 ini agak berbeda dengan seri-seri SBR sebelumnya karena terbagi menjadi 2 jenis, yakni SBR012-T2 dan SBR012-T4. Jadi pencapaian senilai Rp22,18 triliun tersebut merupakan total penjualan dari 2 tipe SBR012 ini.

Lebih jelasnya, penjualan SBR012-T2 dengan tenor 2 tahun mencapai Rp16,73 triliun, sedangkan untuk SBR012-T4 dengan tenor 4 tahun mencapai Rp5,45 triliun. Dengan adanya 2 pilihan jangka waktu ini, masyarakat jadi lebih leluasa untuk memilih sesuai dengan rencana investasinya masing-masing.

Nominal ini merupakan rekor tertinggi sejak penggunaan platform online e-SBN sebagai penjualan SBN Ritel non-tradable tertinggi yang pernah ada. Hal ini sangat pemerintah apresiasi, terutama pencapaian yang begitu besar sehingga bisa membantu pelaksanaan pembangunan negara di tengah isu resesi yang begitu deras di tahun 2023 ini.

Ini juga tidak terlepas dari peran para mitra distribusi, salah satunya Bibit yang memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat mengenai investasi SBN. Bagi investor sendiri berinvestasi pada instrumen SBN merupakan alternatif investasi yang aman pada situasi ekonomi yang tidak menentu saat ini. Tentu faktor utamanya karena penawaran besaran kupon yang bisa mereka dapatkan dari berinvestasi SBN.

Mengenal SBN SR018

Pada tahun 2023 ini Pemerintah Indonesia berencana menerbitkan sejumlah 7 seri SBN yang bisa pihak ritel dapatkan. Berikut ini jadwal lengkap dari seluruh produk SBN yang akan pemerintah terbitkan pada tahun ini:

Seperti yang bisa kamu lihat dari tabel barusan, masa penawaran SR018 akan dimulai setelah masa penawaran SBR012 berakhir. Lalu apa sih definisi dari SR018 ini? Seperti yang kita tahu bahwa investor yang baik adalah investor yang mengenali instrumen investasinya. Maka penting bagi kamu memahami seluk beluk tentang produk SBN ini.

SR018 merupakan satu dari dua jenis produk SBN yang berprinsip syariah yang pemerintah miliki. Jadi bisa kamu pastikan SR018 tidak mengandung unsur maysir (judi) gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury). Sehingga label syariah dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah SR018 miliki.

Sukuk Ritel ini juga memiliki sifat tradable atau bisa kamu perjualbelikan sebelum jatuh temponya. Jatuh temponya sendiri selama 3 tahun. Transaksi ini bisa investor lakukan pada pasar sekunder. Biasanya syarat agar SR bisa untuk investor lakukan penjualan yaitu setelah pembayaran kupon sebanyak 3 kali. Jadi terdapat potensi capital gain dan capital loss dalam SR018 ini.

Masuk pada minimal pembeliannya, masyarakat sudah bisa ikut berpartisipasi pada SR018 ini mulai dengan modal Rp1 juta saja. Kebijakan ini bertujuan untuk menggaet seluruh kalangan masyarakat untuk berinvestasi guna membantu pembangunan negara. Sedangkan untuk maksimal pembeliannya adalah sebesar Rp5 miliar per orangnya.

Hal paling dasar yang kamu wajib perhatikan adalah dari sisi keamanan dari suatu investasi. Karena SR018 ini investasi resmi yang Pemerintah terbitkan, maka otomatis sudah terjamin dalam Undang-undang. Imbal hasilnya pun telah Pemerintah alokasikan dalam APBN setiap tahunnya.


Imbal Hasil SR018

Untuk Sukuk Ritel seri ke 18 ini Pemerintah sampai artikel ini liris belum menetapkan imbal hasil atau kuponnya per tahunnya. Namun yang bisa kita tahu bahwa kupn SR018 ini akan bersifat fixed rate, artinya besaran ini akan berlaku dari awal pembelian sampai tanggal jatuh tempo. SR018 dapat dengan mudah kamu dapatkan melalui mitra distribusi SBN, salah satunya tentu saja Bibit.

Untuk informasi tambahan bahwa saat ini BI 7 Days Reverse Repo Rate yang berlaku adalah sebesar 5,75%. Persentase ini lebih besar daripada saat masa penawaran SR sebelumnya yakni SR017. 

Perlu kamu ketahui persentase imbal hasil SR umumnya lebih besar daripada bunga rata-rata deposito bank. Sampai saat ini deposito bank nasional dengan jangka waktu 1 tahun berkisar kurang lebih 3% per tahun untuk deposito hingga Rp100 miliar. Sedangkan SR seri terakhir yakni SR017 kemarin memiliki imbal hasil sebesar 5,9% per tahunnya.

Perubahan persentase ini sendiri biasanya terjadi 3 bulan sekali. Ini karena setiap 3 bulan periode, Pemerintah melakukan evaluasi terhadap imbal hasil SR018. Jika BI 7 Days Reverse Repo Rate yang berlaku mengalami kenaikan, maka terdapat potensi imbal hasil dari SR018 juga naik. Pola ini akan terus berulang sampai dengan jatuh temponya berakhir.

Baca Juga: Pengembalian Pokok Terjamin, Tapi Kapan SR18 Jatuh Tempo?

Dua Tipe SR018

Perlu diketahui bahwa Sukuk Ritel Seri 018 (SR018) kali ini ada dua tipe yang bisa dipilih. Berikut detail karakteristik dua tipe SR018 tersebut:

Kupon SR018 Telah Rilis

Perlu diketahui bahwa besaran kupon atau bunga dari SR018 telah ditetapkan pemerintah dengan rincian SR018-T3 (tenor 3 tahun) sebesar 6,25% fixed p.a dan kupon SR018-T5 (tenor 5 tahun) yakni sebesar 6,40% fixed p.a dengan jenis kupon bersifat tetap (fixed rate). Kedua jenis SR018 ini tentunya akan menghadirkan imbal hasil yang pasti menguntungkan.

Bagaimana cukup jelas bukan penjelasan Bibit terkait produk SR018 yang akan segera terbit di bulan Maret 2023 ini? Ayo segera investasi saat masa penawaran SR018 ini berlangsung di Bibit! Sebab kapan lagi kamu bisa berinvestasi sekaligus membantu dalam pembangunan negara sendiri. Selalu pakai Bibit ya, karena dengan Bibit kamu bisa update investasi SBN milikmu kapan saja dan darimana saja.