PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang layanan keuangan. Ini terbukti dari nilai kapitalisasi pasar BBNI yang menduduki ranking 4 terbesar dari seluruh bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal ini tidak lepas dari luasnya layanan Bank BNI yang bukan hanya di dalam negeri tetapi juga sampai ke luar negeri, sehingga kinerjanya terus bertumbuh. Pada artikel ini kita akan membahas lebih lanjut tentang bisnis Bank BNI serta kinerjanya selama ini. Sehingga investor bisa mengetahui apakah Bank BNI layak untuk dijadikan investasi atau tidak.
Mengenal Saham Bank BBNI
BNI adalah salah satu bank terbesar di Indonesia yang didirikan pada tanggal 5 Juli 1946. Sejarah Bank BNI bermula dari awal berdirinya Bank Negara Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Pada 1955, Bank Negara Indonesia diubah statusnya menjadi bank komersial dan mulai berperan aktif dalam memajukan sektor perbankan di Indonesia.
Sebagai bank komersial, BNI menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan kepada nasabahnya, termasuk di antaranya adalah layanan perbankan konvensional, perbankan syariah, dan layanan perbankan digital. Seiring waktu, Bank BNI terus berkembang dan mengalami transformasi dalam menyediakan berbagai layanan perbankan yang inovatif dan modern.
Selain itu, Bank BNI memiliki fokus dalam memberikan layanan perbankan kepada berbagai segmen nasabah, mulai dari perorangan, bisnis kecil dan menengah, hingga korporasi besar. Bank BNI juga telah mengembangkan layanan perbankan syariah sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pilihan yang lebih luas kepada nasabahnya.
Pemegang Saham Bank BBNI
Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang saham mayoritas Bank BNI, dengan kepemilikan saham sekitar 60%. Sebagai bank yang dimiliki oleh negara, maka Bank BNI merupakan salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Selain pemerintah, pemegang saham Bank BNI terdiri dari individu, investor institusional, dan pemodal asing. Pemegang saham individu dapat berupa investor ritel yang membeli saham Bank BNI melalui mekanisme perdagangan saham di bursa. Saat ini pemerintah memegang mayoritas saham BNI hingga 60%, kemudian diikuti oleh investor ritel yang mencapai 5% lebih, dan pengelola dana pensiun sebesar 4,4%. Sisanya dimiliki oleh reksadana dan lembaga keuangan lainnya.
Kinerja Keuangan Bank BNI
Bila melihat laporan laba rugi pada 5 tahun terakhir dari 2018 - 2022, Bank BNI tidak mengalami pertumbuhan pendapatan bunga yang signifikan. Pada 2018, pendapatan bunga sebesar Rp54,1 triliun, dan pada 2022, angkanya hanya tumbuh sedikit menjadi Rp54,7 triliun. Pada 2019 pendapatan bunga sempat menyentuh Rp58,5 triliun. Tapi pada 2020 dan 2021, pendapatan bunga kembali menurun. Hal ini sangat mungkin dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang mengalami krisis akibat covid-19 dan masih berada pada fase pemulihan di tahun 2021 - 2022.
Namun, kabar baiknya, laporan 1H23 menunjukkan adanya peningkatan pendapatan bunga yang signifikan sekitar 18,7% dari Rp25,5 triliun menjadi Rp30,3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kinerja mungkin akan terjadi pada kinerja tahunan Bank BNI pada 2023.
Apa Keunggulan Bank BNI
Posisi Bank BNI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia tentunya tidak lepas dari keunggulan yang dimiliki oleh Bank BNI, antara lain adalah:
1. Jaringan yang luas: Bank BNI memiliki jaringan yang luas dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan lebih dari 160 kantor cabang dan 16 ribu ATM, Bank BNI memberikan akses perbankan yang mudah dan nyaman bagi nasabah di berbagai lokasi.
2. Keberpihakan pada UMKM: Bank BNI memiliki perhatian khusus terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bank BNI menyediakan program dan fasilitas khusus bagi UMKM, seperti pembiayaan, kredit modal kerja, dan akses ke pasar serta jaringan bisnis.
3. Rutin membagikan dividen untuk investor: Bank BNI selalu rutin membagikan dividen setiap tahunnya kepada pemegang sahamnya. Selama 10 tahun terakhir, BBNI tidak pernah absen membagikan dividen. Terakhir kali dividen yang dibagikan adalah 392/lembar saham, atau setara dengan 4,3% dari harga saham. Hal ini membuat investor yang menginginkan dividen rutin cocok untuk memegang BBNI.
Dimana Bisa Beli Saham BBNI Secara Online
Setelah tahu mengenai bidang yang dijalankan oleh Bank BNI, mungkin kamu tertarik untuk memulai investasi dengan membeli saham perusahaan ini. Bagi para investor pemula, membeli saham kadang bisa terasa rumit dan membingungkan. Namun, tidak perlu khawatir, karena saat ini telah ada aplikasi investasi yang sangat ramah bagi para pemula, yaitu aplikasi Bibit.
Bibit merupakan sebuah platform investasi yang dirancang khusus untuk memudahkan investor pemula. Tampilan aplikasinya sangatlah mudah dipahami, sehingga kamu dapat dengan mudah membeli saham pertamamu tanpa kesulitan yang berarti.
Dengan menggunakan Bibit, kamu dapat menikmati sejumlah keunggulan, antara lain:
1. Data yang Lengkap: Bibit menyediakan data yang lengkap mengenai saham yang ingin kamu beli. Kamu tidak perlu lagi mencari data secara manual, karena semua informasi yang kamu butuhkan sudah tersedia di dalam aplikasi. Kamu dapat menganalisis data tersebut dan membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.
2. Diversifikasi Investasi: Selain saham, Bibit juga menawarkan berbagai pilihan investasi lainnya, seperti reksadana dan obligasi. Ini memberikan kesempatan kepada kamu untuk melakukan diversifikasi investasi dan mengurangi risiko. Dengan membagi dana investasi ke berbagai instrumen, kamu dapat menciptakan portofolio yang lebih seimbang.
3. Edukasi Investasi: Bibit juga menyediakan sumber daya edukasi investasi yang berharga secara gratis. Kamu dapat belajar tentang konsep dasar investasi, strategi investasi yang efektif, dan berbagai tips untuk menjadi seorang investor yang lebih baik. Edukasi ini dapat membantu kamu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang dunia investasi.
Dengan keunggulan-keunggulan ini, Bibit menjadi pilihan yang ideal bagi investor pemula yang ingin memulai perjalanan investasi mereka dengan mudah dan terarah.
Baca juga: Saham PGAS Bergerak Dibidang Apa?
Beli Saham BBNI di Bibit
Sekarang, bagaimana caranya kalau kamu mau membeli saham Bank BNI di Bibit?
Langkah - langkah di bawah ini bisa kamu ikuti untuk mulai membeli saham di Bibit.
Buka aplikasi Bibit
pada bagian home, klik logo saham
ketikan ticker “BBNI” pada baris search yang terletak di atas halaman
Pilih saham BBNI
Klik tombol Buy pada bagian bawah halaman
Masukkan harga beli serta volume yang diinginkan
Klik beli dan konfirmasi
Bagi kamu masih bingung cara membeli saham di aplikasi Bibit secara lebih lengkap bisa cek video ini ya!