Ada banyak istilah-istilah penting yang harus kamu pahami sebelum memulai investasi reksadana, salah satunya adalah AUM reksadana. Dana kelolaan atau AUM reksadana ini harus kamu ketahui tentang pengertiannya dan bagaimana dampaknya pada investasimu. Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!
Pengertian Asset Under Management (AUM)
Asset Under Management (AUM) reksadana adalah jumlah nilai aset dana kelolaan yang dikelola Manajer Investasi (MI) pada sebuah produk reksadana. Dengan kata lain, AUM berkaitan besar dengan keseluruhan nilai aset portofolio milik para investor. Faktor-faktor seperti uang tunai, tabungan di bank dan total portofolio investor pada suatu reksadana ini memiliki pengaruh besar terhadap AUM.
AUM ini juga sering disebut sebagai Nilai Aktiva Bersih (NAB), karena memang menjadi bagian dari NAB itu sendiri. Jadi walaupun kita bisa menyebut seluruh dana kelolaan dari suatu reksadana adalah AUM, namun tidak semua dana yang dikelola oleh Manajer Investasi itu adalah NAB.
Fungsi Utama AUM Pada Reksadana
Berikut 4 fungsi utama AUM reksadana bagi investor:
1. Transparansi dan Pengawasan Dana Investasi
AUM berfungsi sebagai alat bagi investor untuk melihat dan mengawasi kinerja manajer investasi secara transparan dari waktu ke waktu. Hal ini tentu penting bagi investor, karena Manajer Investasi inilah yang bertanggung jawab mengelola dana kelolaan mereka.
Investor dapat menilai apakah produk ini menguntungkan dan memberikan hasil optimal dalam periode tertentu berdasarkan nilai AUM. Saat berinvestasi, khususnya menanamkan modal pada instrumen reksadana, AUM berfungsi untuk melihat bagaimana perkembangan produk reksadana dan bagaimana Manajer Investasi mengelolanya.
2. Penilaian Kinerja Reksadana
Fungsi selanjutnya dari AUM adalah sebagai indikator keberhasilan dari suatu produk reksadana. Tinggi atau rendahnya nilai AUM ini sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jumlah dana kelolaan investor dan pengalaman atau jam terbang Manajer Investasi.
Nilai dana AUM suatu reksadana juga berbanding lurus dengan likuiditas reksadana tersebut. Karena semakin besar AUM reksadana, maka semakin besar pula jaminan kemudahan dalam pencairannya. Jadi, hal ini berguna jika sewaktu-waktu investor membutuhkan dana darurat.
Selain itu, Manajer Investasi bisa menggunakan AUM sebagai alat pembanding dengan reksadana lain yang tersedia di market. Dengan cara ini Manajer Investasi akan mengevaluasi kinerjanya sehingga memberikan imbal hasil yang optimal bagi para investor.
3. Bukti Kepercayaan Investor
Perubahan nilai atau fluktuatifnya nilai AUM tergantung pada berapa besar keluar masuknya dana para investor. Karena umumnya hal yang orang perhatikan sebelum berinvestasi pada sebuah produk reksadana adalah portofolio Manajer Investasi dan berapa banyak nilai dana kelolaannya.
Jadi AUM ini memberikan informasi penting yang dibutuhkan oleh calon investor. Semakin besar nilai AUM ini secara langsung menjadi bukti nyata bahwa sebuah produk reksadana mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari para investornya.
4. Sebagai Acuan Strategi Investasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa nilai AUM menjadi salah satu hal yang investor perhatikan sebelum memilih suatu produk reksadana. Banyak orang percaya bahwa reksadana yang baik adalah yang memiliki AUM tinggi, menganggapnya sebagai indikator kepercayaan dan popularitas.
Namun selain mempertimbangkan total nilai aset, investor juga cenderung memilih Manajer Investasi dengan reputasi yang baik. Ini memungkinkan mereka untuk mencapai hasil investasi optimal melalui reksadana, seiring dengan melihat rekam jejak dan kredibilitas Manajer Investasi tersebut.
Contoh AUM Pada Investasi Reksadana
Mari kita coba melihat AUM dari sebuah reksadana yang ada di Bibit, contoh yang kita gunakan adalah Batavia Dana Kas Maxima. Produk reksadana ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp10,02 triliun. Jumlah dana ini mencerminkan bahwa aset yang dikelola oleh Manajer Investasi sangat banyak dalam produk reksadana tersebut.
Kamu bisa mengakses data AUM berbagai reksadana dengan mudah di web Bibit, contohnya AUM reksadana di atas bisa kamu akses di sini. Kemudian, cukup dengan Rp10.000 kamu bisa investasi pada reksadana ini, dan dana investasimu itu menjadi bagian dari AUM reksadana. Manajer Investasi bertugas untuk melakukan jual beli aset dengan tujuan agar investasi para investor menjadi semakin optimal.
Selain AUM, di menu web maupun aplikasi Bibit kamu bisa melihat berbagai data informatif seperti CAGR, Expense Ratio, Avg Yield, Bank Kustodian dan Bank Penampungnya. Bahkan untuk biaya investasi berupa komisi pembelian maupun penjualan bisa investor ketahui secara transparan.
Baca juga: Pilihan Reksadana Yang Cocok Untuk Pemula
Upgrade Akun Bibit Plus untuk Investasi Reksadana, SBN, Saham, Obligasi FR dan Project Based Sukuk
Demikian penjelasan singkat mengenai AUM reksadana, dengan memahami hal ini diharapkan investor bisa dengan baik memilih produk reksadananya dengan bijak. Perlu kamu tahu juga, selain reksadana Bibit sekarang menyediakan instrumen-instrumen investasi lain.
Instrumen-instrumen itu terdiri dari SBN (Surat Berharga Negara) Retail, Obligasi FR (Fixed Rate) dan yang terbaru adalah Saham. Dengan beragam instrumen ini, kamu sebagai investor bisa melakukan diversifikasi portofolio dengan mudah karena tidak perlu berpindah platform, karena 4 instrumen ini sekaligus bisa kamu akses dalam 1 aplikasi yaitu Bibit.
Caranya kamu hanya perlu Upgrade Akun Bibit Plus, karena Bibit Plus menawarkan berbagai kemudahan. Salah satunya metode pembayaran RDN (Rekening Dana Nasabah) Wallet, artinya saldo RDN sebagai wallet kamu di Bibit untuk investasi reksadana, SBN retail, obligasi FR dan saham. Kabar baiknya metode ini gratis dari biaya pembayaran. Upgrade Akun Bibit Plus mu sekarang juga!