Kupon Sudah Rilis, Lalu Kapan SR021 Jatuh Tempo? Inilah Jawabannya!

Dalam investasi pada Surat Berharga Negara (SBN), tentu akan ada masa tenor atau jatuh tempo yang harus dipenuhi. Dari ketentuan masa tenor inilah maka investor tidak diperbolehkan mengambil kembali dana investasi yang telah disetor hingga jatuh tempo berakhir. Nah bicara tentang hal ini bagaimana dengan SR021 jatuh tempo yang diberlakukan? Berikut penjelasannya.

Kapan SR021 Jatuh Tempo? Ini Penjelasannya!

Dalam rilis yang dikeluarkan Pemerintah, kita bisa mengetahui SR021 jatuh tempo ini ada dua pilihan yaitu tiga tahun pada produk SR021-T3 dan lima tahun pada produk SR021-T5. Dengan demikian maka jatuh tempo atau masa tenor SR021 akan berakhir pada dua waktu yakni 10 September 2027 untuk SR021-T3 dan 10 September 2029 untuk SR021-T5. Lalu seperti apa perbedaan produk SR021-T3 dan SR021-T5 itu sendiri? Berikut rinciannya:

Karakteristik SR021-T3:

  • Tenor: 3 tahun

  • Pembelian: 1 juta - 5 Miliar (dengan kelipatan 1 juta)

  • Jatuh tempo: 10 September 2027

  • Imbal hasil: min 6,35% per tahun

Karakteristik SR021-T5:

  • Tenor: 5 tahun

  • Pembelian: 1 juta - 10 Miliar (dengan kelipatan 1 juta)

  • Jatuh tempo: 10 September 2029

  • Imbal hasil: min 6,45% per tahun

Perbedaan Dua Produk SR021

Imbal Hasil SR021 Lebih Tinggi Dari Deposito, Momentum Terbaik Untuk Investasi Ditengah Ekonomi Naik-Turun

Hal penting lain yang perlu kita ketahui dari instrumen SR021 yang baru saja dirilis pemerintah adalah imbal hasilnya. Nah, untuk mengetahui imbal hasil SR021 ini kita bisa melihatnya dari kuponnya. Berikut kupon SR021 yang telah diumumkan Pemerintah:

  • Untuk produk SR021-T3 dengan masa tenor 3 tahun, imbal hasilnya mencapai 6,35% per tahun

  • Untuk produk SR021-T5 dengan masa tenor 5 tahun, imbal hasilnya mencapai 6,45% per tahun

Imbal Hasil Kupon SR021

Dari besaran kupon di atas maka kita bisa mengetahui bahwa imbal hasil SR021 lebih tinggi dari deposito Bank BUMN. Sebab melihat imbal hasil deposito Bank BUMN saat ini hanya berada di kisaran 2-4% saja. Dengan besaran kupon tadi juga maka kita sudah bisa membuat simulasi keuntungan dalam investasi SR021 sebagai berikut:

Simulasi Keuntungan SR021

Perlu diketahui juga bahwa investasi SR021 saat ini akan jadi momentum terbaik. Kenapa? Sebab, saat ini suku bunga Bank Indonesia (BI) sedang tingi-tingginya, sehingga dengan tipe kupon SR021 yang bersifat tetap (fixed rate), maka return yang kamu dapatkan hingga berakhirnya jatuh tempo akan selalu tinggi.

Pajak SR021 Lebih Rendah Dari Deposito

Selain menawarkan imbal hasil yang tinggi, SR021 juga akan menghadirkan passive income yang besar dibanding deposito Bank BUMN. Besarnya passive income bulanan yang tinggi dari SR021 ini dikarenakan pajak yang harus ditanggung terbilang rendah yakni 10% saja. Coba bandingkan dengan pajak deposito Bank BUMN yang mencapai 20%. Jangan lupakan juga investasi pada SR021 ini bisa kamu mulai hanya dengan modal minim yakni 1 juta saja lho!

Investasi Aman, Rendah Risiko dan Halal

Kamu yang masih pemula tentunya sangat mendambakan punya instrumen investasi yang aman dan rendah risiko. Nah dengan investasi SR021, kamu akan mendapatkan keduanya. Keamanan dalam investasi SR021 yang merupakan bagian dari SBN ini memang tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, Pemerintah sebagai penerbitnya, menjamin 100% keamanan instrumen SBN,termasuk SR021.

Begitu amannya investasi SR021, bahkan instrumen  ini dilindungi oleh dua Undag-undang sekaligus yaitu Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 Pasal 8 Ayat 2 dan UU Nomor 15 Tahun 2017 Pasal 22 ayat 2. SR021 juga instrumen yang rendah risiko, karena investasi ini memiliki imbal hasil yang stabil dengan tipe kupon yang bersifat tetap (fixed rate).

Hal menarik lainnya yang bisa kita dapatkan dari SR021 adalah status kehalalannya. Instrumen investasi ini memang sudah diakui kehalalannya oleh DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia). Menurut DSN-MUI, SR021 dinyatakan sebagai instrumen investasi halal karena dikelola dengan prinsip syariah. Dari sinilah kemudian Sukuk Ritel bersama dengan Sukuk Tabungan dikategorikan pada SBSN (Surat Berharga Syariah Negara).

Baca juga: 2 Tipe SBN Seri Sukuk Ritel Rilis SR021-T3 dan SR021-T5, Inilah Perbedaannya!

Gimana Cara Mudah Beli SBN Syariah SR021? Beli Secara Online di Aplikasi Bibit

Supaya kamu bisa dengan mudah membeli SR021, kamu bisa menjadikan Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama), Berizin dan Diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai tempat pembelian. Dengan membeli SR021 di Bibit, kamu bisa melakukannya secara online di mana saja dan kapan saja (24 jam/7 hari) selama masa penawaran berlangsung.

Perlu kamu pahami juga bahwa Bibit sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi (midis) penjualan SBN, termasuk SR021. Lalu bagaimana cara membeli SR021 di Bibit? Inilah langkah-langkahnya berikut ini:

Buat Akun Stockbit Sekuritas

Lakukan terlebih dulu registrasi Rekening Dana Nasabah (RDN) dengan tiga cara sebagai berikut :

1. Klik banner “SBN” di halaman home aplikasi Bibit dan pilih ‘Daftar Sekarang’.

Cara Beli SBN di Bibit - 1

2. Selanjutnya, buat akun Stockbit Sekuritas, klik ‘Buat Akun’

Cara Beli SBN di Bibit - 2

3. Lalu, isi pembukaan RDN untuk registrasi pendaftaran

Cara Beli SBN di Bibit - 3

Registrasi SBN di Aplikasi Bibit

Setelah membuat akun stockbit sekuritas, lakukan dua langkah sebagai berikut:

1. Klik banner ‘SBN’ di home aplikasi Bibit dan pilih ‘Daftar Sekarang’

Cara Beli SBN di Bibit - 4

2. Kemudian, klik ‘Hubungkan Stockbit’ dan proses registrasi pun selesai.

Cara Beli SBN di Bibit - 5

Sampai di sini kamu dianggap sudah menyelesaikan proses pendaftaran SBN di aplikasi Bibit. Setelah itu, kamu sudah dapat melakukan pembelian SR021 di aplikasi Bibit.

Itulah penjelasan tentang SR021 jatuh tempo. Dengan adanya dua pilihan masa tenor yang dihadirkan SR021, tentu kamu akan lebih mudah meraih tujuan investasi yang ingin dicapai. Jadi tunggu apa lagi, segera investasi SR021 di Aplikasi Bibit karena masa penawarannya yang sudah dimulai tanggal 23 Agustus hingga 18 September 2024.