Selama tahun 2023 hingga awal tahun 2024, terjadi kenaikan signifikan dalam harga pakan ternak di Indonesia. Faktor utama yang menyebabkan kenaikan ini adalah penurunan produksi jagung nasional yang berdampak langsung pada ketersediaan bahan baku pakan ternak.
Pemerintah terpaksa melakukan impor jagung untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, yang akhirnya meningkatkan biaya produksi pakan. Fenomena ini memicu kenaikan harga pakan ternak yang membebani para peternak di berbagai sektor. Dampak kenaikan ini tidak hanya dirasakan oleh peternak secara umum, tetapi juga memberikan tekanan signifikan pada para anggota Asosiasi Peternak Layer Nasional.
Ancaman Kelangkaan Stok Daging dan Telur Ayam
Peternak layer, yang mengkhususkan diri dalam budidaya ayam petelur, terpengaruh secara langsung oleh kenaikan biaya produksi pakan. Peningkatan harga ini telah merugikan kelompok peternak, mengingat telur merupakan hasil utama produksi mereka.
Para peternak dengan modal terbatas terpaksa mengambil tindakan untuk melakukan afkir ayam produksi dini. Afkir ayam, yang seharusnya dilakukan ketika ayam sudah tidak produktif, kini terpaksa dipercepat karena meningkatnya biaya produksi pakan yang membuat peternak kesulitan untuk mempertahankan investasinya.
Proses afkir tersebut diarahkan untuk mendapatkan sebagian modal yang telah diinvestasikan agar dapat digunakan sebagai tabungan atau modal untuk menjaga kelangsungan usaha peternakan kedepannya. Keputusan untuk mengafkir ayam petelur yang sebenarnya masih produktif menjadi suatu keharusan untuk menjaga nilai jualnya. Harga jual ayam yang tidak produktif biasanya rendah, terutama karena dagingnya alot yang membuat rendah peminat.
Kenaikan harga pakan ternak tidak hanya mempengaruhi peternak dalam aspek modal dan investasi, tetapi juga berdampak pada landed cost per kg telur. Landed cost mencakup berbagai biaya dari proses pembelian hingga telur tiba di tangan konsumen, menjadi meningkat sehingga menyulitkan peternak layer untuk menjaga profitabilitas usaha mereka.
Sementara itu, peternak tidak memiliki banyak opsi untuk menaikkan harga jual telur kepada masyarakat karena keterbatasan daya beli masyarakat. Situasi ini juga diperparah oleh gelombang PHK di berbagai perusahaan, yang semakin meruncingkan kemampuan ekonomi masyarakat.
Menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) seperti bulan Ramadhan dan Idul Fitri, ancaman kekurangan daging dan telur ayam menjadi nyata dengan meningkatnya harga pakan. Jika Pemerintah tidak segera memberikan solusi terhadap masalah ini, kelangkaan bahan pangan seperti daging ayam dan telur dapat terjadi. Situasi ini menciptakan kesempatan bagi oknum-oknum tertentu untuk memanfaatkan keadaan tersebut dengan melakukan impor daging dan telur ayam, terutama saat permintaan melonjak menjelang perayaan keagamaan.
Tindakan Pemerintah Mengatasi Penurunan Produksi Jagung
Untuk mengatasi masalah penurunan produksi jagung yang berdampak pada kenaikan harga pakan ternak, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang baru dilantik pada 25 Oktober 2023 lalu, berencana mengambil langkah-langkah tegas. Salah satu langkah yang akan diambil adalah mengalihkan anggaran yang sebelumnya tidak tepat sasaran di Kementerian Pertanian.
Menteri Pertanian menyatakan bahwa sejumlah dana yang sebelumnya dialokasikan untuk kegiatan yang dianggap tidak efektif, seperti seminar, perjalanan dinas dan gunting pita akan dialihkan untuk fokus pada pengadaan bibit, pupuk dan alat serta mesin pertanian yang langsung dibutuhkan oleh para petani. Tujuan utama dari pergeseran anggaran ini adalah untuk memastikan bahwa bantuan dan investasi benar-benar dirasakan oleh para petani yang sedang menghadapi meningkatnya cost produksi akibat naiknya harga pakan.
Selain penanganan terhadap penggunaan anggaran, Pemerintah juga menghadapi tantangan lain dalam upaya meningkatkan produksi jagung. Faktor lain yang menyebabkan penurunan produksi jagung adalah kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Oleh karena itu sebagai respons terhadap kondisi tersebut, Presiden Jokowi memutuskan untuk menambah anggaran sebesar Rp 14 triliun untuk subsidi pupuk.
Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pupuk tanpa harus bergantung pada pupuk komersial yang harganya terus meningkat. Semua langkah ini bertujuan untuk memastikan produksi jagung yang memadai, sehingga ketersediaan bahan pokok pakan ternak terpenuhi dan harga pakan ternak kembali stabil.
Saham Japfa (JPFA)
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berdiri sebagai perusahaan agri dengan fokus utama pada sektor pangan. Portofolio kegiatannya melibatkan seluruh rangkaian produksi, mulai dari pembuatan pakan ternak, peternakan ayam, hingga pengolahan unggas dan budidaya perikanan.
Salah satu keputusan besar perusahaan diambil pada tahun 1989, ketika perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Langkah strategis perusahaan semakin terlihat pada tahun 1990, ketika mereka berhasil mengakuisisi empat perusahaan pakan ternak.
Terbaru, JPFA mengumumkan pencapaian laba sebesar Rp929,71 miliar untuk tahun 2023. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 34,5% dari hasil tahun sebelumnya sebesar Rp1,41 triliun. Namun uniknya, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan. Berdasarkan keterbukaan data informasi BEI, pendapatan JPFA mencapai Rp51,17 triliun pada tahun 2023, mengalami peningkatan sebesar 4,5% secara tahunan. Sebagai perbandingan, pada akhir Desember 2022 pendapatan JPFA tercatat sebesar Rp48,97 triliun.
Pendapatan luar biasa JPFA berasal dari penjualan di dalam negeri sebesar Rp 50,28 triliun dan Rp 889,98 miliar dari ekspor. Mayoritas pendapatan berasal dari pakan hewan ternak yang mencapai Rp 33,29 triliun. Hal ini sejalan dengan kenaikan harga pakan ternak di tahun 2023. Data ini mencerminkan kontribusi besar JPFA dalam industri pangan dan bagaimana mereka berhasil beradaptasi dengan perubahan pasar.
Sejak tahun 2016, JPFA rutin memberikan sebagian keuntungan perusahaan atau dividen kepada para pemegang saham. Ini menunjukkan bahwa selama 7 tahun berturut-turut, JPFA telah mencatatkan kinerja yang baik dan memberikan nilai tambah kepada para investor.
Dividen itu seperti hadiah bagi pemegang saham. Jadi,ketika kamu memiliki saham suatu perusahaan, kamu bisa mendapatkan sebagian laba yang dibagikan oleh perusahaan tersebut kepada para pemegang sahamnya. Ini adalah cara perusahaan berterima kasih kepada para investor karena telah berinvestasi dalam perusahaan mereka. Dividen menjadi salah satu keuntungan yang bisa dinikmati oleh para pemegang saham selain capital gain.
Nah, apa itu capital gain? Bayangkan saja kamu membeli sesuatu dengan harga murah, lalu ketika kamu jual lagi, harganya sudah naik. Selisih antara harga beli dan harga jual itulah yang disebut dengan capital gain. Dalam investasi saham, capital gain terjadi ketika nilai saham yang kamu beli meningkat. Jadi selain mendapatkan dividen, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dari peningkatan nilai saham yang kamu miliki.
Cara Beli Saham JPFA di Bibit Plus
Sebelum memulai investasi di Bibit Saham, pastikan bahwa akunmu telah diupgrade menjadi Bibit Plus. Jika belum, jangan khawatir ada panduan yang bisa kamu ikuti untuk melakukan upgrade yang bisa ditemukan di aplikasi Bibit. Setelah berhasil upgrade ke Bibit Plus, berikut langkah-langkah untuk memulai pembelian saham:
Buka aplikasi Bibit dan navigasikan ke halaman Explore.
Pilih kategori produk investasi Saham.
Di dalam kategori ini, kamu memiliki opsi untuk memilih saham individu atau saham yang termasuk dalam kategori Indeks.
Setelah memilih saham yang diinginkan, klik tombol "Beli" untuk memulai proses pembelian.
Masukkan nominal Harga Beli yang kamu inginkan dan Jumlah Lot saham yang akan dibeli, lalu klik tombol "Beli".
Setelah langkah-langkah tersebut, kamu hanya perlu menunggu proses pembelian selesai.
Jangan lupa untuk terus memantau portofolio investasimu dan manfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan oleh aplikasi Bibit. Jika ingin mendapatkan informasi lebih detail, cek juga video tutorial yang tersedia di aplikasi. Upgrade sekarang ke Bibit Plus dan mulai investasi sahammu sekarang!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu.