Seperti Kita tahu bahwa pemerintah telah meluncurkan yaitu Sukuk Ritel 016 sejak tanggal 25 Februari hingga 17 Maret 2022. Sebagai salah satu produk SBN (Surat Berharga Negara), maka sukuk ritel 2022 ini sejatinya usaha atau cara dari pemerintah untuk membiayai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Sukuk Ritel yang merupakan instrumen investasi syariah, maka kuponnya didapat dari imbalan yang berasal dari uang sewa, margin, bagi hasil, atau imbalan sesuai kesepakatan. Jadi dana dari hasil penerbitan sukuk ritel akan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat Barang Milik Negara untuk disewakan kepada Pemerintah serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada Pemerintah. Lalu apa saja proyek infrastruktur sukuk 2022 tersebut? Berikut penjelasannya!
Proyek Infrastruktur Sukuk 2022
Beberapa proyek infrastruktur sukuk 2022 antara lain :
1. Pembangunan Tol Solo-Ngawi Seksi I-Colomadu Karanganyar, Jawa Tengah. Dari Sukuk Negara 2017-2018
2. Pembangunan Ramp on/off Flyover Amplas Medan. Dari sukuk negara 2016
3. Pembangunan Jalan Gerung Mataram NTB, dari sukuk negara 2015
4. Pembangunan gedung perkuliahan UIN Manado Sulawesi Utaram dari sukuk negara 2018
5. Pembangunan gedung perkuliahan IAIN Salatiga Jawa Tengah, dari sukuk negara 2015-2016
6. Pembangunan Jalur KA Double Track Selatan Jawa Cirebon-Kroya-Solo-Madiun-Jombang. Dari Sukuk Negara 2013-2019
7. Asrama Haji Makassar
8. Jembatan Youtefa (Holtekamp) - Papua
9. UIN Sunan Gunung Jati
10. Jembatan Musi 4 Palembang
11. Double-Double Track KA Manggarai, Cikarang
12. Terowongan KA Notog - Banyumas
Baca juga : SBN Series 101: Punya Tujuan Keuangan Jangka Menengah? Kamu Bisa Investasikan di SR016
Kontribusi Sukuk Ritel dalam Pembangunan
Sukuk ritel atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang sudah ada sejak 2013 memang telah banyak membantu negara. Sukuk yang digunakan dalam pembiayaan proyek infrastruktur negara ini sendiri kemudian disebut project financing sukuk. Total project financing sukuk selama periode 2013 hingga 2022 tersebut ternyata telah mencapai Rp 175,37 Triliun, dengan 4.246 proyek di 34 provinsi.
Dari penerbitan sukuk sejak tahun 2013 sampai dengan 28 Februari 2022 tersebut tercatat akumulasi penerbitan SBSN mencapai Rp 1,961,77 Triliun. Sementara itu outstanding SBSN per 28 Februari 2022 adalah sebesar 1,131,31 Triliun.
Berikut rincian pembiayaan proyek infrastruktur negara oleh project financing sukuk selama periode 2013 hingga 2022 :
1. Jalan dan jembatan dengan total 576 proyek dan total project financing sukuk mencapai Rp 61,09 Triliun.
2. Sumber daya air dengan total 673 proyek dan total project financing sukuk mencapai Rp 30,94 Triliun.
3. Infrastruktur transportasi dengan total 130 proyek dan total project financing sukuk mencapai Rp 52,23 Triliun.
4. Universitas dengan total 76 proyek dan total project financing sukuk mencapai Rp 3,80 Triliun.
5. Madrasah dan UIN dengan total 937 proyek dan total project financing sukuk mencapai Rp 12,82 Triliun.
6. Perumahan kemhan dengan total 166 proyek dan total project financing sukuk mencapai Rp 2,54 Triliun.
7. Pertanian dengan total 6 proyek dan total project financing sukuk mencapai Rp 206,1 Miliar.
8. Dan lain sebagainya.
Baca juga : Berapa Kupon Sukuk Ritel 2022? Begini Penjelasannya!
Itulah sejumlah proyek infrastruktur sukuk 2022 dan proyek infrastruktur sukuk secara keseluruhan. Dari sini terbukti secara nyata bahwa sukuk ritel (SBSN) telah banyak membantu negara dalam membiayai APBN dan pembangunan. Jadi kamu yang berinvestasi pada Sukuk Ritel 016, selain akan mendapatkan passive income dari imbal hasil setiap bulannya, juga dianggap telah berkontribusi dalam pembangunan negara. Nah untuk memesan Sukuk Ritel 016, kamu bisa membelinya di aplikasi Bibit yang telah ditunjuk pemerintah sebagai mitra distribusi penjualan SBN.