Dikenal Sebagai Investasi Yang Aman, Apakah Beli ORI Bisa Rugi?

Mungkin hal pertama yang ada pada benak para investor pemula saat akan memulai investasi selain potensi keuntungan adalah potensi kerugian yang bisa mereka alami. Maka dari itu sangat penting bagi para investor pemula untuk benar-benar mengetahui dan memahami seluk beluk dari instrumen investasi yang akan mereka pilih.

Bersamaan dengan momen produk SBN jenis ORI yang sedang dalam masa penerbitan, maka kita akan menggunakan jenis produk SBN ini sebagai topik pembahasan. Banyak pertanyaan yang beredar akhir-akhir ini dari para investor SBN pemula mengenai apakah membeli SBN ORI bisa rugi. Mungkin ini juga menjadi salah satu pertanyaan favorit yang selalu ada setiap tahunnya pada setiap penerbitan ORI berlangsung.

Kembali lagi pada prinsip dasar dari investasi, setiap investasi pasti memiliki potensi keuntungan dan kerugian. Namun dalam setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda pula. Nah untuk SBN ORI ini tentunya juga memiliki risiko kerugian. Tapi yang menjadi pertanyaan utamanya, apakah risiko kerugian ORI masuk kategori tinggi atau rendah?

Potensi Capital Loss Dari SBN ORI

Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana potensi kerugian dari ORI bisa terjadi. Untuk itu kamu harus tahu bagaimana SBN ORI menghasilkan keuntungan dan mekanisme lainya di dalamnya. ORI merupakan salah satu produk investasi yang masuk dalam kategori SBN konvensional.

ORI sendiri singkatan dari Obligasi Negara Ritel Indonesia, ORI juga merupakan produk SBN yang pertama kali pemerintah terbitkan, yaitu pada tahun 2006. ORI juga salah satu Surat Berharga Negara (SBN) yang pemerintah terbitkan kepada pihak ritel dengan tujuan pembiayaan negara. Dengan langkah ini tentu bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Keuntungan bagi negara, pemerintah akan mendapatkan dana segar dari warga negaranya sendiri sehingga bisa memenuhi kebutuhan anggaran untuk pembangunan negara. Sementara itu bagi pihak ritel atau masyarakat umum, mereka akan mendapatkan imbal hasil yang lebih menguntungkan dari nilai persentase daripada instrumen investasi lain, contohnya deposito.

Karena semenjak SBN ini pertama kali pemerintah terbitkan, persentase bunganya pasti lebih besar daripada deposito pada bank-bank BUMN. Untuk kamu ketahui juga bunga pada ORI bersifat fixed rate atau tetap dari awal pembelian sampai dengan jatuh temponya berakhir. Pengenaan pajak pada SBN juga lebih rendah dari deposito, yakni hanya 10% berbanding dengan 20%.

Untuk jangka waktunya sendiri, SBN ini akan berlangsung selama 3 tahun semenjak tanggal berlakunya. Lalu untuk keamanan dari ORI dan produk SBN lainnya telah 100% dijamin oleh pemerintah. Keamanan yang pemerintah jamin meliputi pembayaran pokok, bunga atau kupon dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

Nominal pembeliannya bisa kamu mulai dengan dana cukup hanya dari  Rp 1 juta dengan kelipatannya sampai dengan maksimal Rp 2 miliar. Kemudian produk SBN ini juga memiliki potensi Capital Gain maupun Capital Loss pada proses jual belinya. Mengapa begitu? Karena ORI ini dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder. Jadi kamu sebagai pemilik ORI bisa menjual SBN ini sebelum tanggal jatuh temponya tiba.

Di sinilah ada potensi untung atau rugi yang bisa dialami investor. Jika investor berhasil menjual ORI lebih tinggi daripada harga belinya (harga par), maka investor bisa memperoleh keuntungan. Namun, kerugian bisa terjadi jika investor menjual ORI lebih rendah daripada harga belinya.

Namun, kamu tidak perlu mengkhawatirkan adanya potensi capital loss ini, selama kamu tidak menjual (hold) aset ORI hingga saat jatuh temponya nanti.

Risiko Investasi Pasar Keuangan

Barusan kamu sudah tahu sekilas tentang risiko kerugian yang bisa terjadi dalam investasi ORI. Namun berikut ini adalah penjelasan lebih dalam lagi mengenai risiko kerugian ORI dalam pasar keuangan:

1.   Risiko Gagal Bayar (Default Risk)

Definisi risiko ini yaitu kondisi penerbit tidak mampu membayar hak imbal hasil investor atas dana yang mereka pinjamkan. Kabar baiknya ORI tidak memiliki risiko kerugian investasi ini, sebab berdasarkan Undang-Undang SUN, negara telah menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negara yang dananya pemerintah alokasikan dalam APBN setiap tahunnya.

2.   Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko kerugian inilah yang barusan kamu baca sebagai risiko yang ada pada SBN ORI. Risiko pasar ini bisa terjadi karena pengaruh kinerja dari keseluruhan pasar keuangan. Misalnya antara lain perubahan fundamental ekonomi dunia, perubahan suku bunga bank sentral serta kondisi politik yang tidak menentu.

Kerugian pasar dalam ORI bisa terjadi karena sifat SBN ini yang tradable atau bisa kamu perjual belikan pada pasar sekunder. Kemudian kerugian terjadi apabila investor menjual ORI yang dimilikinya di pasar sekunder sebelum jatuh tempo perjanjiannya berakhir. Tentunya dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya pada asar primer.

3.   Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko ini maksudnya adalah saat investor tidak dapat menjual produk investasinya dengan harga wajar dalam waktu yang singkat. Tentunya ini tidak investor inginkan, karena akan menjadi masalah besar apabila mereka berada dalam situasi membutuhkan dana sesegera mungkin.

Cara Menghindari Potensi Kerugian ORI

Sekilas sudah Bibit jelaskan secara mendetail mengenai kerugian yang ORI miliki. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara kamu untuk terhindar dari potensi kerugian tersebut. Sebenarnya solusinya cukup mudah, jadi kamu hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi pasar. Bagaimana maksudnya?

Prosesnya sangat sederhana, cara mengatasi risiko market yaitu bila harga pasar ORI sedang mengalami penurunan kamu cukup tidak menjualnya sampai jatuh tempo. Tapi kamu tetap mendapat keuntungan dari imbal hasil bulanannya. Kemudian investor juga tetap akan menerima pelunasan pokok 100% dari dana yang kamu pinjamkan saat ORI jatuh tempo.

Apabila harga jualnya lebih tinggi daripada harga pembelian kamu bisa menjualnya untuk mendapatkan Capital Gain. Jangan lupa juga untuk menghitung terlebih dahulu pendapatan bersih setelah dikurangi biaya transaksi sebelum melakukan penjualan. Tujuannya tentu saja agar kamu tahu betul berapa besar nominal Capital Gain mu.

Selanjutnya untuk mengatasi risiko likuiditas kamu bisa menjaminkan ORI sebagai jaminan pinjaman ke bank umum atau lembaga keuangan lainnya. Selain itu juga bisa kamu gunakan sebagai jaminan dalam transaksi efek pasar modal atau menjualnya pada mitra distribusi. Namun sebelum melakukan berbagai langkah ini kamu harus mencari tahu kebijakan dari masing-masing bank dan lembaga keuangan ini.

Bagaimana dengan penjelasan barusan? Semoga bisa membantumu dalam berinvestasi SBN pada masa mendatang. Oh iya saat ini sedang berlangsung penawaran SBN ORI seri ORI022 yang berlangsung dari tanggal 26 september sampai dengan 20 oktober 2022. Kabar baiknya batas maksimal pembelian ORI022 naik yang awalnya Rp 2 miliar saja menjadi Rp 5 miliar.

Ini kebijakan terbaru yang pemerintah keluarkan setelah melihat minat masyarakat terhadap instrumen investasi SBN semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dan tentunya pembelian ORI022 ini bisa kamu lakukan melalui aplikasi Bibit sebagai mitra distribusi SBN terbaik. Tunggu apalagi, yuk miliki SBN ORI022 mu di Bibit.