Seseorang yang baru memulai investasi, kerap dianggap belum banyak tahu terkait investasi. Maka dari itu, seorang investor pemula disarankan berinvestasi pada instrumen berisiko rendah untuk meminimalisasi kerugian. Salah satu instrumen investasi yang direkomendasikan adalah reksa dana. Namun, apakah reksa dana hanya cocok buat pemula?
Reksa dana pada dasarnya cocok bagi semua kalangan. Tua dan muda, pegawai dan pengusaha, mahasiswa, dan lain-lain bisa berinvestasi reksa dana. Jadi, pertanyaan reksa dana cocok untuk siapa sudah terjawab ya.
Meski demikian, reksa dana punya beberapa tipe dengan karakteristik, keunggulan, dan risiko masing-masing. Pemilihan tipe-tipe reksa dana ini sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko investasi, tujuan investasi, dan kemampuan finansial seorang investor. Tujuannya, agar investasi reksa dana berjalan lancar tanpa harus menghadapi hambatan berarti.
Tipe-tipe Reksa Dana untuk Siapa?
Cocok atau tidaknya sebuah produk reksa dana, bisa bergantung pada tipe-tipe reksa dana itu sendiri. Yuk, kita bahas satu persatu reksa dana yang biasa menjadi andalan investor untuk mencari keuntungan.
1. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham diminati karena menawarkan imbal hasil yang besar. Namun, sesuai dengan ungkapan yang umum di dunia investasi, “high return high risk”, reksa dana ini juga berisiko tinggi. Karena itu, reksa dana saham cocok untuk investor berprofil agresif atau investor yang sudah siap menghadapi penurunan nilai reksa dana.
Bagi investor dengan profil ini fluktuasi nilai reksa dana bukan masalah. Bahkan, profil investor agresif umumnya berani mengeluarkan dana besar demi mendapatkan keuntungan.
2. Reksa Dana Obligasi
Reksa dana obligasi atau dikenal juga dengan reksa dana pendapatan tetap, cukup stabil. Dari sisi keuntungan reksa dana ini pun lumayan, artinya lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang tetapi lebih rendah dibanding reksa dana saham. Maka dari itu, reksa dana obligasi cocok buat investor berprofil moderat yang biasanya berusaha menyeimbangkan antara potensi return dan kerugian (loss).
3. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang sangat stabil. Bisa dikatakan reksa dana ini nyaris tak pernah mengalami penurunan nilai. Meski demikian, potensi keuntungannya juga lebih kecil dibanding saham dan obligasi. Itulah mengapa reksa dana pasar uang cocok buat kamu semua yang berprofil risiko konservatif.
Profil risiko konservatif yaitu mereka yang mengharapkan kestabilan. Untung kecil tidak apa-apa, yang penting investasi berjalan lancar tanpa penurunan.
Tips Investasi Reksa Dana
Jadi, berdasarkan kecocokan antara tipe reksa dana dan profil investasi di atas, setiap investor hanya boleh memilih satu jenis reksa dana? Tentu tidak!
Semua orang boleh memiliki lebih dari satu tipe reksa dana. Dalam investasi ada istilah diversifikasi, di mana kita bisa mengubah komposisi reksa dana dalam portofolio. Sebagai contoh kamu seorang konservatif, maka kamu cocok membuat komposisi reksa dana: 60% reksa dana pasar uang, 30% reksa dana obligasi, dan 10% reksa dana saham. Persentase ini bisa kamu ubah sesuai keinginan tapi pastikan reksa dana pasar uang yang dominan,
Begitu pula untuk profil investasi yang lain, hendaknya komposisi disesuaikan dengan tipe reksa dana yang telah dijelaskan. Lalu, apa saja tips investasi agar investasi reksa dana cuan maksimal?
1. Mulai dengan Nominal Kecil
Kalau baru memulai investasi, coba investasi reksa dana dalam jumlah kecil. Seiring berjalannya waktu, tambah modal investasi secara konsisten untuk hasil investasi yang lebih besar. Tidak perlu berkecil hati, investasi dalam jumlah kecil namun rutin dilakukan, jauh lebih baik daripada investasi reksa dana dengan modal besar tapi tanpa perhitungan. Danamu tersimpan aman di reksa dana, uang pun akan berkembang dari waktu ke waktu,
2. Pilih Reksa Dana Terbaik
Telah dijelaskan di atas, kalau kamu termasuk investor agresif yang mencari untung besar dan siap rugi, reksa dana saham sangat cocok. Sebaliknya, apabila kamu masih pemula sebaiknya pilih produk reksa dana pasar uang. Di Bibit, investasi reksa dana sebenarnya sangat dimudahkan dengan adanya Robo Advisor. Dengan fitur ini, kamu akan diarahkan ke produk reksadana yang cocok dan terbaik sesuai dengan profil investasi.
Jika pun kamu ingin memilih produk-produk reksa dana sendiri pun sama mudah. Di Bibit semua produk reksa dana sudah terseleksi dengan baik, berasal dari Manajer Investasi yang berpengalaman dan ahli di bidangnya. Sehingga kamu tidak perlu khawatir akan merugi. Selain itu, Bibit pun secara berkala menyediakan informasi “top reksa dana” yang mampu memudahkan investor untuk memilih reksa dana terbaik.
Baca Juga: Reksa Dana Pilihan dan Terbaik Tahun 2024
3. Tentukan Tujuan Keuangan
Tanpa goals keuangan, investasi reksa dana hanya akan "apa adanya" bahkan cenderung "ogah-ogahan". Aktivitas investasi tak optimal, keuntungan pun tidak maksimal. Sebaliknya, kalau kamu menentukan tujuan keuanganmu terlebih dulu, kamu bakal lebih terpacu investasi reksa dana. Apa pun tantangan yang dihadapi, kamu tak akan mudah goyah sampai goals tercapai. Setelah tujuan keuangan pasti, pilih platform investasi reksa dana yang tepat. Sebab, bila salah pilih aplikasi reksa dana, pasti bukan cuan yang didapat namun aktivitas investasi yang kurang nyaman. Karena fitur dan menu aplikasi reksa dana tidak lengkap, tidak user friendly, dan sering error.
Reksa dana yang cocok untuk siapa sudah terjawab sekarang. Kini saatnya investasi reksa dana dengan ketiga tips tersebut agar berjalan lancar, aman, dan menguntungkan. Tidak perlu khawatir belum punya dana cukup, karena di Bibit investasi reksa dana dapat dilakukan dengan nominal kecil mulai dari Rp10.000.