Cara kerja saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Agar memahami bagaimana cara kerja saham, ada baiknya kamu memahami saham dari proses pencatatan awal saham. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) awalnya harus melakukan penawaran saham secara terbuka di pasar modal (Initial Public Offering / IPO). Saat IPO perusahaan tersebut harus mencantumkan jumlah lembar saham perusahaan beserta jumlah lembar saham yang akan dilepas ke masyarakat. Biasanya perusahaan melakukan IPO agar meningkatkan jumlah modal perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan atau ekspansi bisnis.
Jumlah lembar saham yang dilepas ke masyarakat inilah yang nantinya diperdagangkan di bursa saham, maka dari itu satuan kepemilikan saham adalah lembar saham. Kepemilikan saham juga bisa dihitung dalam satuan persen berdasarkan jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor. Misalkan jumlah saham ditempatkan dan disetor ABCD terdiri dari 100.000 lembar saham dan kamu memiliki 1.000 lembar saham perusahaan ABCD. Dapat dikatakan bahwa kamu memiliki 1% saham perusahaan ABCD.
Kamu bisa menjadi pemegang saham dengan empat cara, yaitu membeli saham saat perusahaan melakukan IPO, membeli saham perusahaan yang telah beredar di masyarakat, mendapatkan program kepemilikan saham dari perusahaan tempat kamu bekerja sebagai karyawan, dan mendapatkan waris atau hibah dari pemegang saham perusahaan. Dari keempat cara ini, cara yang paling umum untuk memiliki saham adalah dengan membeli saham saat perusahaan melakukan IPO dan membeli saham perusahaan yang telah beredar di masyarakat. Pembelian saham ini dilakukan melalui sekuritas, yakni perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai pihak perantara perdagangan efek dan sudah mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat kamu menjadi pemegang saham dengan salah satu dari keempat cara di atas, kamu akan tercatat sebagai pemegang saham perusahaan. Pencatatan pemegang saham perusahaan dilakukan secara data elektronik di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). KSEI adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia yang didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1997.
Cara kerja saham sebagai instrumen investasi
Di atas kita sudah menjelaskan proses pencatatan awal saham dan cara menjadi pemegang saham. Apakah kamu tahu keuntungan menjadi pemegang saham suatu perusahaan? Agar kamu memahami keuntungan menjadi pemegang saham, kita jelaskan di bawah ini mengenai cara kerja saham sebagai instrumen investasi.
Investasi adalah penanaman uang atau modal untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Saham termasuk ke dalam instrumen investasi karena memiliki sebuah saham perusahaan berarti kamu memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang dikelola dengan baik dan memiliki keuntungan yang baik, bahkan lebih baik lagi jika keuntungan terus meningkat dari tahun ke tahun, akan memberikan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Hal ini disebabkan karena murah atau mahalnya harga saham diukur dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan dan prospek pertumbuhan perusahaan. Jika keuntungan yang dihasilkan perusahaan meningkat dan prospek pertumbuhan perusahaan terbuka lebar, para investor akan tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. Permintaan beli yang tinggi akan mendorong harga saham untuk naik. Kenaikan harga saham ini tentunya akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham perusahaan.
Selain keuntungan dari kenaikan harga saham, ada juga perusahaan yang membagikan dividen bagi pemegang sahamnya. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang besarannya telah ditetapkan untuk pemegang saham berdasarkan saham yang dimiliki. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) dividen biasanya dibagikan satu atau dua kali dalam satu tahun. Satuan dari dividen adalah Rupiah per lembar saham yang dimiliki. Ada banyak perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang membagikan dividen secara konsisten sehingga memberikan pemasukan yang konsisten bagi pemilik sahamnya. Pembagian dividen yang berupa uang tunai ini akan langsung ditransfer ke rekening dana nasabah (RDN) pemilik saham perusahaan saat tanggal pembayaran dividen.
Dalam investasi saham, pastikan kamu menggunakan aplikasi yang kredibel dan aman. Pastikan aplikasi yang kamu gunakan telah berizin dan dan diawasi oleh OJK, seperti Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) karena di Bibit kini kamu sudah bisa investasi saham.
Cara Beli Saham di Aplikasi Bibit dengan Upgrade ke Bibit Plus
1. User Baru Bibit
Setelah selesai melakukan registrasi di Bibit dan akun sudah verified, klik Upgrade ke Bibit Plus
Kemudian klik icon centang di bagian paling bawah untuk setuju lalu klik Lanjutkan
Jika belum mempunyai akun Bank Jago, kamu akan diarahkan untuk registrasi akun Jago kamu terlebih dulu
Klik Oke untuk melanjutkan proses menghubungkan akun Bibit ke Stockbit
Saat ini kamu belum punya akun Stockbit. Maka kamu akan lanjut untuk pembuatan akun Stockbit sekuritas.
Jika data sudah benar lalu klik “Konfirmasi”
Buat username untuk pembukaan akun Stockbit.
Isi data diri dan informasi.
Jika semua data sudah terisi, setujui syarat ketentuan pembukaan rekening efek dan klik Lanjutkan untuk melanjutkan proses upgrade.
Setelah itu, buat/masukkan PIN trading dan konfirmasi PIN trading (PIN trading diperlukan untuk transaksi jual beli saham dalam aplikasi Stockbit)
Bibit Plus sedang dalam proses verifikasi. Tunggu kurang lebih dalam waktu 4 jam dan maksimal 2 x 24 jam.
2. User Existing (Punya Akun Bibit, Stockbit & Bank Jago)
Klik banner Upgrade ke Bibit Plus pada menu home
Klik Upgrade Bibit Plus
Kemudian klik icon centang di bagian paling bawah untuk setuju lalu klik Lanjutkan
Hubungkan akun Bank Jago dengan menginput password Bank Jago serta OTP yang dikirimkan melalui SMS ke nomor telepon
Konfirmasi akun Stockbit yang akan dihubungkan ke Bibit dengan klik Konfirmasi
Masukkan PIN Trading Stockbit
Upgrade Bibit Plus dalam proses lalu klik Selesai.