Sejatinya, investasi reksadana saham sah-sah saja dilakukan oleh pemula. Memang cukup berisiko karena jenis reksadana ini memiliki volatilitas tinggi, namun return yang ditawarkan pun sepadan. Lagi-lagi jargon umum investasi berlaku di sini, high risk high return.
Satu hal yang perlu kamu lakukan saat hendak investasi reksadana saham adalah belajar menganalisis. Ya, analisis reksadana saham sangat penting agar investasimu berjalan optimal dan cuan. Namun, bagaimana cara analisis reksadana saham yang baik?
Di aplikasi Bibit, sebagai platform agen penjual reksadana (APERD) online kamu bisa menyerahkan semuanya pada fitur Robo Advisor.
Fitur ini akan merekomendasikan reksadana saham terbaik sesuai dengan pendapatan, umur, tujuan investasi, dan profil risiko investasimu. Kamu tinggal duduk manis dan menunggu cuan datang.
Meski demikian, kemampuan analisis reksadana saham tetap penting kamu miliki. Pasalnya, dengan skill tersebut kamu tentunya akan semakin mahir sebagai investor: Di satu sisi dapat meminimalisasi kerugian dan di sisi lain bisa memaksimalkan keuntungan.
Pertanyaan mengenai bagaimana analisis reksadana saham yang baik (ada Robo Advisor), setelah disadur dari berbagai sumber adalah sebagai berikut.
BACA DI SINI: Alasan kenapa return reksadana saham itu sangat menjanjikan
Pahami Profil Manajer Investasi
Reksadana saham dikeluarkan oleh perusahaan manajer investasi. Ada baiknya sebelum memulai reksadana saham, ketahui dulu bagaimana reputasi manajer investasi yang menawarkannya. Salah satu caranya bisa dengan melihat total AUM atau total dana kelolaan yang ada. Semakin besar AUM, bisa menjadi indikasi bahwa manajer investasi tersebut dipercaya oleh investor. Setelah itu, ada expense ratio yang mengukur seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mengelola reksadana. Semakin kecil expense ratio mencerminkan kepiawaian manajer investasi dalam mengelola reksadana secara efisien.
Di Bibit, expense ratio setiap produk reksadana dideskripsikan dengan jelas. Kamu bisa menjadikannya bahan pertimbangan saat mau investasi reksadana saham di Bibit.
Mulai Baca NAV
Net Asse Value reksadana bisa dianggap sebagai harga sebuah produk reksadana yang diperjualbelikan. Biasanya NAV ditulis dalam satuan unit penyertaan. Sebagai contoh, sebuah reksadana saham memiliki NAV seharga Rp 1500/Unit. Artinya, ketika kita mau membeli 100 unit reksadana saham tersebut, maka kita harus keluar uang sebesar Rp 150,000 (100 x Rp1500). Nah, yang perlu kamu ikuti dan analisis adalah kenaikan dan penurunan NAV yang akan berpengaruh terhadap nilai reksadana saham yang kamu miliki.
BACA DI SINI: reksadana saham syariah terbaik 2021
Saat sedang turun, kamu bisa mempertimbangkan untuk membelinya lagi. Karena turunnya NAV reksadana sering dianggap sebagai harga “diskon” dengan asumsi nantinya nilai tersebut akan naik kembali. Strategi seperti ini biasa dilakukan untuk investor dengan tujuan investasi jangka panjang. Kemudian jika NAV naik, dengan pertimbangan tertentu kamu juga bisa menjual reksadanamu buat dapatkan cuan.
Itulah agaimana cara analisis reksadana saham yang baik dan sederhana (ada Robo Advisor). Namun di Bibit, bila kamu malas dan belum mampu menganalisis reksadana saham, itu tidak masalah. Karena Bibit punya fitur Robo Advisor yang bisa merekomendasikan reksadana saham (juga reksadana lainnya) terbaik sesuai dengan profil investasimu.
Yuk investasi reksadana saham di Bibit sekarang juga. Download aplikasinya melalui AppStore dan Google Play pada smartphone kamu untuk dapatkan cuan lewat genggaman.