Apa Reksa Dana Bisa Rugi? Ini Cara Bikin Reksa Dana Untung

Semua aspek kehidupan punya risiko. Sekecil apa pun risiko, kita tidak boleh membiarkannya membesar. Karena itu ada manajemen risiko, sebuah disiplin ilmu yang dapat meminimalisasi risiko sampai ke tingkat terkecil.

Nah, reksa dana sebagai sebuah instrumen investasi pun tak luput dari risiko. Dalam dunia investasi, risiko umumnya berakibat pada kerugian yang diakibatkan penurunan nilai instrumen atau aset. Termasuk pada reksa dana. Namun, bukankah reksa dana merupakan salah satu investasi paling aman? Itu benar. Namun, aman bukan berarti bebas dari risiko rugi ya. 

Keamanan produk investasi lebih terkait dengan legalitas produk dan kredibilitas penerbit produk investasi itu sendiri, seperti sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan pengalaman yang panjang dalam industri investasi. Dengan kata lain, kalau ada pertanyaan, “Apakah ada kerugian di reksa dana?” Jawabannya, risiko tersebut jelas ada. 

Apa Reksa Dana Bisa Rugi?

Faktor Kerugian Reksa Dana

Reksa dana rugi bisa muncul karena berbagai faktor, diantaranya yaitu: 

1. Ekonomi dan Politik

Turun naiknya nilai reksa dana dipengaruhi kondisi politik dan ekonomi negara. Misalnya sedang terjadi krisis moneter, kudeta, dan kebijakan ekonomi atau investasi baru, reksa dana yang merupakan bagian dari pasar modal tentu akan terpengaruh. 

2. Pencairan Besar-besaran

Hal ini berkaitan dengan investor yang rama-ramai mencairkan reksa dana. Jika benar-benar terjadi, nilai reksa dana berisiko berkurang dan harganya turun dari harga wajar.

3. Kesalahan Strategi Investasi 

Kerugian reksa dana juga bisa datang dari kesalahan strategi investasi. Beberapa hal itu antara lain, tidak memiliki tujuan investasi yang jelas, tidak menyesuaikan kemampuan keuangan dengan produk investasi yang dipilih, dan memilih reksa dana yang tidak cocok dengan profil risiko investasi. Sebagai contoh, kamu berprofil risiko konservatif atau belum siap merugi namun tetap "maksa" investasi di reksa dana saham yang dikenal berisiko tinggi. 

Ilustrasi lain, kamu belum punya dana dingin tapi menyetorkan semua dana yang dimiliki untuk reksa dana tanpa mempertimbangkan dana itu penting juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Cara Investasi Untung Tanpa Memberatkan Keuangan 

Cara Mencegah Kerugian Reksa Dana

Sebelum membahas cara mencegah kerugian reksa dana, yuk kita bahas dulu sekilas dua jenis kerugian pada reksa dana.

  1. Kerugian Sementara. Artinya kerugian tercatat tapi belum terealisasi. Misalnya, reksa dana kamu nilainya turun dari Rp 1000 ke Rp 900, namun kamu belum menjualnya. Artinya kerugian Rp 100 per unit hanya catatan saja.

  2. Kerugian Permanen. Terjadi jika kamu jual reksa dana di bawah harga beli. Misalnya, beli di Rp 1000 per unit, dan jual di Rp 900 per unit. Artinya kamu rugi Rp 100 per unit.

Kerugian karena penurunan nilai ini dikenal dengan volatilitas. Penyebabnya banyak hal, mulai dari pasar bursa yang sedang lesu, kejadian sosial-politik yang mengguncang kestabilan ekonomi, sampai Manajer Investasi yang kurang kredibel. Kendati begitu, kamu tidak perlu khawatir. Risiko kerugian reksa dana selalu bisa diatasi, sama halnya bahwa setiap masalah ada solusinya. Jadi langsung saja, berikut cara efektif agar reksa dana tidak rugi. 

1. Averaging Down

Salah satu strategi yang dapat dilakukan saat menghadapi kerugian investasi reksa dana adalah melakukan averaging down. Strategi ini melibatkan pembelian secara bertahap ketika harga NAV (net asset value) sedang turun. Dengan menerapkan strategi averaging down, kamu dapat memperoleh keuntungan maksimal dengan biaya minimal. Kalau kata pakar investor, dapat diskon. 

2. Kontrol Pengeluaran

Penting bagi investor untuk mengontrol pengeluaran, terutama saat kondisi ekonomi sedang menurun. Caranya, bisa dengan memisahkan dana investasi dari dana darurat dan dana kebutuhan sehari-hari. Hal ini dapat mencegahmu terjebak dalam situasi ketika pencairan dana investasi menjadi sulit karena nilainya menurun.

3. Diversifikasi

Sederhananya, strategi ini adalah membuat komposisi reksa dana dalam satu portofolio dengan lebih beragam. Kita tahu bahwa reksa dana terdiri dari banyak jenis, sebut saja reksa dana saham, pasar uang, pendapatan tetap, hingga campuran. Reksa dana saham berisiko tinggi sekaligus punya potensi imbal hasil yang juga besar. 

Untuk meminimalisasi reksa dana saham ini rugi misalnya, diversifikasi perlu dilakukan dengan “menemani” reksa dana saham dengan jenis reksa dana lain yang berisiko lebih rendah, seperti pasar uang. Tujuannya, ketika di satu titik reksa dana saham kamu turun, masih ada back up reksa dana pasar uang yang hampir tidak pernah turun.

Di Bibit, melakukan diversifikasi ini sangat mudah karena Bibit punya “Robo Advisor” yang akan membagi investasi reksa dana ke berbagai tipe reksa dana dengan mempertimbangan profil risiko investasi dan tujuan investasi. “Robo Advisor” bikin kamu ngga bakal salah pilih reksa dana yang berujung rugi.

4. Investasi Rutin

Biasa disebut Dollar Cost Averaging (DCA). Strategi ini bisa menjadi cara yang tepat untuk mengurangi risiko kerugian reksa dana.  Dengan ini, kamu dapat membeli lebih banyak unit reksa dana ketika harga rendah dan lebih sedikit unit ketika harga tinggi. Artinya, mengurangi risiko beli tinggi dan menjual rendah. Di Bibit, investasi rutin sangat mudah dilakukan apalagi kini sudah ada fitur Systematic Investment Plan. Fitur ini akan membuat investasi reksa dana lebih konsisten dengan potensi keuntungan yang lebih besar di masa depan. 

Cara Investasi Rutin SIP di Bibit

5. Pelajari Seluk Beluk “Faktor Eksternal”

Pasar bursa itu sangat volatil atau cepat sekali berubah. Reksa dana sebagai salah satu instrumen investasi dalam pasar bursa, tak ayal sering kali terpengaruh dengan kondisi eksternal, misalnya pasar bursa kebakaran karena sebuah peristiwa bencana, atau sedang merah karena iklim politik yang tidak mendukung dan krisis ekonomi, dan sebagainya. Mengetahui update informasi berita seperti ini bisa membantumu untuk mengambil keputusan yang tepat, kapan waktu terbaik untuk beli dan jual reksa dana.

Itu dia jawaban dari pertanyaan, apakah investasi reksa dana bisa rugi. Ya, reksa dana bisa rugi namun tetap bisa diminimalisasi. Kalau dilakukan dengan benar sambil kamu belajar lebih jauh tentang reksa dana, kerugian reksa dana akan lebih kecil daripada keuntungan yang didapat. Yuk, mulai investasi reksa dana dan percayakan pada aplikasi Bibit. Aplikasi reksa dana online ini menawarkan berbagai produk reksa dana yang sudah terseleksi dengan baik yang bisa dipilih sesuai kemampuan keuangan dan tujuan investasi.