Saat ini kata startup memang sedang banyak diperbincangkan di ranah entrepreneur. kata ini sendiri muncul beriringan dengan semakin banyak bermunculannya perusahaan-perusahaan baru “berkonsep” digital. Lalu apa startup itu sebenarnya? Apakah kamu sudah paham arti dari startup tersebut? Nah berikut penjelasan dari startup tersebut beserta cara kerjanya.
Kata Startup sendiri berasal dari serapan Bahasa Inggris yang artinya tindakan atau proses untuk memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Sementara itu dari sisi kebahasaan atau terminologinya, startup bisa diartikan sebagai perusahaan baru atau rintisan yang sedang dikembangkan. Sementara itu menurut Wikipedia, startup diartikan sebagai perusahaan yang belum lama beroperasi atau baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan. Namun seiring dengan banyak bermunculannya perusahaan “berkonsep” teknologi dan digital pada tahun 2000-an, membuat istilah startup ini kemudian mengerucut pada perusahaan dibidang tersebut.
Cara Kerja dan Tahapan Perusahaan Startup
Lalu seperti apa cara kerja atau tahapan perkembangan perusahaan startup? Dalam perkembangannya, ada enam tingkatan perusahaan startup yang didasarkan pada nilai valuasinya, yaitu :
1. Cockroach
Tingkatan pertama perusahaan startup adalah cockroach. Perusahaan startup dalam tingkatan atau level ini bisa dibilang masih dalam permulaan atau perintisan. Hal ini terlihat dari valuasi yang terbilang masih kecil atau sedikit. Karena masih dalam tahap perintisan maka perusahaan startup di level cockroach ini akan bekerja ekstra keras untuk bisa meningkatkan valuasinya. Dalam hal investasi, biasanya para angel investor yang ikut menanamkan modalnya di level ini akan mendapatkan imbalan obligasi konversi atau ekuitas kepemilikan.
2. Ponies
Dari level cockroach ini perusahaan startup akan naik tingkatannya menjadi ponies. Perusahaan startup yang berada di tahap ini sendiri memiliki valuasi bernilai hingga USD 10 juta atau berkisar Rp 140 miliar. Dalam level ponies tersebut maka bila perusahaan terus mampu mempertahankan atau bahkan menaikkan valuasinya akan membuat banyak para angel investor tertarik untuk menanamkan modalnya.
3. Centaurs
Berikutnya, tahapan atau tingkatan perusahaan startup adalah centaurs. Perusahaan startup yang berada di level ini memiliki nilai valuasi hingga USD 100 juta atau sekitar Rp 1,40 triliun. Dari nilai valuasi ini biasanya para para investor kelas besar akan mulai melirik untuk mananamkan modalnya. Perusahaan startup pada level ini akan sangat berpeluang untuk meningkatkan nilai valuasinya karena masuknya beberapa investor kelas besar tadi.
4. Unicorn
Pada tahapan atau tingkatan setelah centaurs, perusahaan startup akan berada pada level unicorn yang akan banyak diperbincangkan publik. Pada level unicorn ini memang perusahaan startup sudah memiliki cukup dana untuk memperkenalkan bisnisnya ke publik secara massif. Di Indonesia sendiri perusahaan startup yang telah mencapai level unicorn antara lain Tokopedia, GoJek, Traveloka dan BukaLapak. Perusahaan-perusahaan startup tadi berada di tingkatan ini karena telah memiliki nilai valuasi hingga US$ 1 miliar (setara sekitar Rp 14,1 triliun).
5. Decacorn
Selanjutnya, level perusahaan startup adalah decacorn. Biasanya dalam tingkatan ini perusahaan startup sudah mulai dikenal dunia. Contoh beberapa perusahaan startup yang telah mencapai level decacorn ini adalah Uber, Grab, Dropbox, Airbnb dan lainnya. Perusahaan-perusahaan ini tentu sangat familiar di telinga publik karena mereka memang sudah mampu memasarkan bisnisnya hingga level mancanegara. Perusahaan startup yang berada di level ini sendiri memiliki nilai valuasi hingga USD 10 miliar setara dengan Rp 140 triliun. Perusahaan startup yang telah mencapai tingkatan ini biasanya tidak lagi didatangi banyak investor karena memang sudah mapan. Kalaupun ada yang tertarik menanamkan modalnya, maka investor tersebut harus memiliki dana yang super besar.
6. Hectocorn
Terakhir, tahapan atau tingkatan perusahaan startup yakni hectocorn. Perusahaan startup yang berada di level ini sendiri memiliki nilai valuasi hingga USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.400 triliun. Dari nilai valuasi tersebut maka perusahaan startup di level hectocorn telah mendunia. Namun untuk mencapai tingkatan ini tidaklah mudah. Kenyataannya memang hanya ada 1 hingga 3 perusahaan startup yang bisa mencapai level ini setiap tahunnya. Contoh perusahaan startup yang telah berada di tahapan hectocorn yaitu Facebook, Microsoft, Google, Apple dan lainnya.
Itulah definisi dari startup dan cara kerja atau tingkatannya. Dari sini kita bisa memahami bagaimana pentingnya investasi untuk mampu meningkatkan sebuah bisnis. Maka dari itu kamu yang juga ingin membuat sesuatu yang baik ke depannya, perlu menjalankan investasi. Dan salah satu pilihan investasi yang tepat dan menguntungkan untuk kamu pilih yakni reksadana bersama bibit.id.